Sulawesi Tengah kaya budaya dan sejarah. Awal abad ke-13, banyak kerjaan
kecil di tempat ini, di antaranya Banawa, Tawaeli, Sigi, Bangga dan
Banggai. Abad ke-16.
Setelah abad ke-17 Belanda datang dan
mencoba mengambil alih tempat ini. Pada abad ke-18 Belanda mengkontrol
Sulawesi Tengah hingga tiba kedatangan Jepang. Setelah Perang Dunia
II, Belanda mencoba menciptakan negara boneka tetapi penduduk setempat
melakukan perlawanan, hingga akhirnya tempat ini menjadi bagian Republik
Indonesia tahun 1950 dan menjadi provinsi terpisah tahun 1964.
Kedatangan Belanda di tanah Sulawesi Tengah bukan tanpa alasan, dari beberapa sumber yang dijumpai dalam mengungkap sejarah kependudukan Belanda tersebut, menuturkan akan adanya sumber alam yang menjadi incaran mereka. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya beberapa foto dan dokumen yang mendukung akan alasan mereka datang ke Sulawesi Tengah yakni adanya foto yang menggambarkan kekayaan alam selama ekspedisi yang dilakukan Belanda di masa penjajahannya. Bukti-bukti lain yakni adanya penambangan-penambangan di berbagai tempat baik itu penambangan Emas, biji besi hingga batu mulia.